Taubatnya malik bin dinar

TAUBATNYA MALIK BIN DINAR
created by: syihab
shared by: me
Minggu 26 Jun 2011
Diriwayatkan dari Mali bin Dinar, dia pernah
ditanya tentang sebab-sebab dia
bertaubat,maka dia berkata :“Aku adalah
seorang polisi dan aku sedang asyik
menikmati khamr,kemudia akau beli
seorang budak perempuan dengan harga
mahal, maka dia melahirkanseorang anak
perempuan, aku pun menyayanginya.
Ketika dia mulai bisa berjalan, maka cintaku
bertambah padanya. Setiap kali aku
meletakkanminuman keras dihadapanku
anak itu datang padaku dan mengambilnya
dan menuangkannya dibajuku, ketika
umurnya menginjak dua tahun dia
meninggal dunia, maka aku pun sangat
sedihatas musibah ini.
Ketika malam dipertengahan bulan Sya’ban
dan itu di malam Jum’at, aku meneguk
khamr lalutidur dan belum shalat isya’. Maka
akau bermimpi seakan-akan qiyamat itu
terjadi, danterompet sangkakala ditiup,
orang mati dibangkitkan, seluruh makhluk
dikumpulkan dan akuberada bersama
mereka, kemudian aku mendengar sesuatu
yang bergerak dibelakangku.
Ketika aku menoleh ke arahnya kulihat ular
yang sangat besar berwarna hitam kebiru-
biruanmembuka mulutnya menuju kearahku,
maka aku lari tunggang langgang karena
ketakutan,Ditengah jalan kutemui seorang
syaikh yang berpakaian putih dengan wangi
yang semerbak,maka aku ucapkan salam
atasnya, dia pun menjawabnya, maka aku
berkata :
“Wahai syaikh ! Tolong lindungilah aku dari
ular ini semoga Allah melindungimu”.
Maka syaikhitu menangis dan berkata
padaku :”Aku orang yang lemah dan ular itu
lebih kuat dariku dan aku tak mampu
mengatasinya, akantetapi bergegaslah
engkau mudah-mudahan Allah
menyelamatkanmu”,
Maka aku bergegas lari dan memanjat
sebuah tebing Neraka hingga sampai pada
ujung tebingitu, aku lihat kobaran api
Neraka yang sangat dahsyat, hampir saja
aku terjatuh kedalamnyakarena rasa takutku
pada ular itu. Namun pada waktu itu seorang
menjerit memanggilku,
“Kembalilah engkau karena engkau bukan
penghuni Neraka itu!”,
aku pun tenangmendengarnya, maka
turunlah aku dari tebing itu dan pulang.
Sedang ular yang mengejarkuitu juga
kembali. Aku datangi syaikh dan aku
katakan,
“Wahai syaikh, aku mohon kepadamu agar
melindungiku dari ular itu namun engkau tak
mampuberbuat apa-apa”.
Menangislah syaikh itu seraya berkata, “Aku
seorang yang lemah tetapipergilah ke
gunung itu karena di sana terdapat banyak
simpanan kaum muslimin, kalau
engkaupunya barang simpanan di sana maka
barang itu akan menolongmu”
Aku melihat ke gunung yang bulat itu yang
terbuat dari perak. Di sana ada setrika yang
telahretak dan tirai-tirai yang tergantung
yang setiap lubang cahaya mempunyai
daun-daun pintudari emas dan di setiap daun
pintu itu mempunyai tirai sutera.
Ketika aku lihat gunung itu, aku langsung
lari karena kutemui ular besar lagi. Maka
tatkalaular itu mendekatiku, para malaikat
berteriak :
“Angkatlah tirai-tirai itu dan bukalah pintu-
pintunya dan mendakilah kesana!” Mudah-
mudahan dia punya barang titipan di sana
yangdapat melindunginya dari musuhnya
(ular).
Ketika tirai-tirai itu diangkat dan pintu-pintu
telah dibuka, ada beberapa anak dengan
wajahberseri mengawasiku dari atas. Ular
itu semakin mendekat padaku, maka aku
kebingungan,berteriaklah anak-anak itu :
“Celakalah kamu sekalian!, Cepatlah naik
semuanya karena ular besar itu telah
mendekatinya”.
Maka naiklah mereka dengan serentak, aku
lihat anak perempuanku yang telah
meninggal ikutmengawasiku bersama
mereka. Ketika dia melihatku, dia menangis
dan berkata :
“Ayahku, demi Allah!” Kemudian dia
melompat bak anak panah menuju padaku,
kemudian diaulurkan tangan kirinya pada
tangan kananku dan menariknya, kemudian
dia ulurkan tangankanannya ke ular itu,
namun binatang tersebut lari.
Kemudian dia mendudukkanku dan dia duduk
di pangkuanku, maka aku pegang tangan
kanannyauntuk menghelai jenggotku dan
berkata :
Wahai ayahku! Belumkah datang waktunya
bagiorang-orang yang beriman untuk tunduk
hati mereka mengingat Allah”.
(QS. Al-Hadid : 16).Maka aku menangis dan
berkata :“Wahai anakku!, Kalian semua
faham tentang Al-Qur’an”,
maka dia berkata :”Wahai ayahku, kami
lebih tahu tentang Al-Qur’an darimu”,
aku berkata :”Ceritakanlah padaku tentang
ular yang ingin membunuhku”,
dia menjawab :”Itulah pekerjaanmu yang
buruk yang selama ini engkau kerjakan,
maka itu akanmemasukkanmu ke dalam api
Neraka”,
akau berkata :”Ceritakanlah tentang Syaikh
yang berjalan di jalanku itu”,
dia menjawab : “Wahai ayahku,itulah amal
shaleh yang sedikit hingga tak mampu
menolongmu”,
aku berkata :”Wahai anakku, apa yang kalian
perbuat di gunung itu?”,
dia menjawab : “Kami adalah
anakanakorang muslimin yang di sini hingga
terjadinya kiamat, kami menunggu kalian
hinggadatang pada kami kemudian kami
memberi syafa’at pada kalian”. (HR. Muslim
dalamshahihnya No. 2635).
Berkata Malik : “Maka akupun takut dan aku
tuangkan seluruh minuman keras itu
dankupecahkan seluruh botol-botol
minuman kemudian aku bertaubat pada
Allah, dan inilahcerita tentang taubatku pada
Allah”.Dikutip dari : Hakikat Taubat.SUMBER :
http:/www.alirsyad-alislamy.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar