Delapan kebohongan ibu

Delapan kebohongan ibu
Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam
Hidupnya Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita
percaya bahwa kebohongan akan membuat
manusia terpuruk dalam penderitaan yang
mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya.
Dengan adanya kebohongan ini, makna
sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat
membuka mata kita dan terbebas dari
penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu
mendorong mekarnya sekuntum bunga yang
paling indah di dunia.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir
sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga
yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali
kekurangan. Ketika makan, ibu seringmemberikan
porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi
ke mangkukku, ibu berkata :
"Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------
KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih
sering meluangkan waktu senggangnya untuk
pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu
berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa
memberikan sedikit makanan bergizi untuk
petumbuhan anaknya.
Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
yang segar dan mengundang selera. Sewaktu
aku memakan sup ikan itu, ibu duduk
disampingku dan memakan sisa daging ikan
yang masih menempel di tulang yang
merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku
makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga
tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan
memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya, ia berkata:
"Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan"
--------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
Sekarang aku sudah masuk SMP, demi
membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi
ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak
korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya
itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi
kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku
bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih
bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya
melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek
api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam,
besok pagi ibu masih harus kerja.
" Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak,
aku tidak capek" --------- KEBOHONGAN IBU
YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya
dapat menemaniku pergiujian. Ketika hari sudah
siang, terik matahari mulai menyinari, ibu
yangtegar dan gigih menunggu aku di bawah
terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi
lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan
menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam
botol yang dingin untukku.Teh yang begitu kental
tidak
dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang
jauh lebih kental.Melihat ibu yang dibanjiri peluh,
aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil
menyuruhnya minum. Ibu berkata :
"Minumlah nak, aku tidak haus!" ----------
KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang
malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu.
Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
dia harusmembiayai kebutuhan hidup sendiri.
Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan
susah. Tiada hari tanpapenderitaan. Melihat
kondisi keluarga yang semakin parah, ada
seorang paman yang baik hati yang tinggal di
dekat rumahku pun membantu ibuku baik
masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga
yang ada di sebelah rumah melihatkehidupan kita
yang begitu sengsara, seringkali menasehati
ibuku untukmenikah lagi. Tetapi ibu yang
memang keras kepala tidak mengindahkan
nasehat mereka, ibu berkata:
"Saya tidak butuh cinta" --------- KEBOHONGAN
IBU YANG KELIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya
sudah tamat dari sekolah danbekerja, ibu yang
sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu
tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi
untuk jualan sedikit sayur untukmemenuhi
kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang
bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit
uang untuk membantu memenuhi kebutuhan
ibu,tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima
uang tersebut. Malahan mengirimbalik uang
tersebut. Ibu berkata :
"Saya punya duit" --------- KEBOHONGAN IBU
YANG KEENAM
Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi
ke S2 dan kemudianmemperoleh gelar master di
sebuah universitas ternama di Amerika
berkatsebuah beasiswa di sebuah perusahaan.
Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan
itu.Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku
bermaksud membawa ibuku untuk menikmati
hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati,
bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia
berkata kepadaku
"Aku tidak terbiasa" --------- KEBOHONGAN IBU
YANG KETUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu
terkenapenyakit kanker lambung, harus dirawat di
rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang
samudra atlantik langsung segera pulang untuk
menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang
terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani
operasi. Ibu yang keliatansangat tua, menatap aku
dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum
yang tersebardi wajahnya terkesan agak kaku
karena sakit yang ditahannya.Terlihat dengan jelas
betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku
sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering.
Aku sambil menatap ibuku sambilberlinang air
mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku
dalam kondisiseperti ini. Tetapi ibu dengan
tegarnya berkata :
"jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan"
--------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang
kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya
untuk yang terakhir kalinya.
---ooOOOoo---
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman
sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali
mengucapkan : " Terima kasih ibu, dan
terimakasih ayah ! " Coba dipikir-pikir teman,
sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah
ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak
menghabiskan waktu kita untukberbincang
dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas
kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-
ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita
yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu
yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan
pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita.
Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita,
cemas apakah dia sudah makan atau belum,
cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.
Namun, apakah kita semua pernah
mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah
ortu kita sudah makan atau belum? Cemas
apakah ortu kita sudah bahagia atau belum?
Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan
kembali lagi..
Di waktu kita masih mempunyai kesempatan
untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah ang
terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL"
dikemudian hari.
Sumber :maestromuda.org

Taubatnya malik bin dinar

TAUBATNYA MALIK BIN DINAR
created by: syihab
shared by: me
Minggu 26 Jun 2011
Diriwayatkan dari Mali bin Dinar, dia pernah
ditanya tentang sebab-sebab dia
bertaubat,maka dia berkata :“Aku adalah
seorang polisi dan aku sedang asyik
menikmati khamr,kemudia akau beli
seorang budak perempuan dengan harga
mahal, maka dia melahirkanseorang anak
perempuan, aku pun menyayanginya.
Ketika dia mulai bisa berjalan, maka cintaku
bertambah padanya. Setiap kali aku
meletakkanminuman keras dihadapanku
anak itu datang padaku dan mengambilnya
dan menuangkannya dibajuku, ketika
umurnya menginjak dua tahun dia
meninggal dunia, maka aku pun sangat
sedihatas musibah ini.
Ketika malam dipertengahan bulan Sya’ban
dan itu di malam Jum’at, aku meneguk
khamr lalutidur dan belum shalat isya’. Maka
akau bermimpi seakan-akan qiyamat itu
terjadi, danterompet sangkakala ditiup,
orang mati dibangkitkan, seluruh makhluk
dikumpulkan dan akuberada bersama
mereka, kemudian aku mendengar sesuatu
yang bergerak dibelakangku.
Ketika aku menoleh ke arahnya kulihat ular
yang sangat besar berwarna hitam kebiru-
biruanmembuka mulutnya menuju kearahku,
maka aku lari tunggang langgang karena
ketakutan,Ditengah jalan kutemui seorang
syaikh yang berpakaian putih dengan wangi
yang semerbak,maka aku ucapkan salam
atasnya, dia pun menjawabnya, maka aku
berkata :
“Wahai syaikh ! Tolong lindungilah aku dari
ular ini semoga Allah melindungimu”.
Maka syaikhitu menangis dan berkata
padaku :”Aku orang yang lemah dan ular itu
lebih kuat dariku dan aku tak mampu
mengatasinya, akantetapi bergegaslah
engkau mudah-mudahan Allah
menyelamatkanmu”,
Maka aku bergegas lari dan memanjat
sebuah tebing Neraka hingga sampai pada
ujung tebingitu, aku lihat kobaran api
Neraka yang sangat dahsyat, hampir saja
aku terjatuh kedalamnyakarena rasa takutku
pada ular itu. Namun pada waktu itu seorang
menjerit memanggilku,
“Kembalilah engkau karena engkau bukan
penghuni Neraka itu!”,
aku pun tenangmendengarnya, maka
turunlah aku dari tebing itu dan pulang.
Sedang ular yang mengejarkuitu juga
kembali. Aku datangi syaikh dan aku
katakan,
“Wahai syaikh, aku mohon kepadamu agar
melindungiku dari ular itu namun engkau tak
mampuberbuat apa-apa”.
Menangislah syaikh itu seraya berkata, “Aku
seorang yang lemah tetapipergilah ke
gunung itu karena di sana terdapat banyak
simpanan kaum muslimin, kalau
engkaupunya barang simpanan di sana maka
barang itu akan menolongmu”
Aku melihat ke gunung yang bulat itu yang
terbuat dari perak. Di sana ada setrika yang
telahretak dan tirai-tirai yang tergantung
yang setiap lubang cahaya mempunyai
daun-daun pintudari emas dan di setiap daun
pintu itu mempunyai tirai sutera.
Ketika aku lihat gunung itu, aku langsung
lari karena kutemui ular besar lagi. Maka
tatkalaular itu mendekatiku, para malaikat
berteriak :
“Angkatlah tirai-tirai itu dan bukalah pintu-
pintunya dan mendakilah kesana!” Mudah-
mudahan dia punya barang titipan di sana
yangdapat melindunginya dari musuhnya
(ular).
Ketika tirai-tirai itu diangkat dan pintu-pintu
telah dibuka, ada beberapa anak dengan
wajahberseri mengawasiku dari atas. Ular
itu semakin mendekat padaku, maka aku
kebingungan,berteriaklah anak-anak itu :
“Celakalah kamu sekalian!, Cepatlah naik
semuanya karena ular besar itu telah
mendekatinya”.
Maka naiklah mereka dengan serentak, aku
lihat anak perempuanku yang telah
meninggal ikutmengawasiku bersama
mereka. Ketika dia melihatku, dia menangis
dan berkata :
“Ayahku, demi Allah!” Kemudian dia
melompat bak anak panah menuju padaku,
kemudian diaulurkan tangan kirinya pada
tangan kananku dan menariknya, kemudian
dia ulurkan tangankanannya ke ular itu,
namun binatang tersebut lari.
Kemudian dia mendudukkanku dan dia duduk
di pangkuanku, maka aku pegang tangan
kanannyauntuk menghelai jenggotku dan
berkata :
Wahai ayahku! Belumkah datang waktunya
bagiorang-orang yang beriman untuk tunduk
hati mereka mengingat Allah”.
(QS. Al-Hadid : 16).Maka aku menangis dan
berkata :“Wahai anakku!, Kalian semua
faham tentang Al-Qur’an”,
maka dia berkata :”Wahai ayahku, kami
lebih tahu tentang Al-Qur’an darimu”,
aku berkata :”Ceritakanlah padaku tentang
ular yang ingin membunuhku”,
dia menjawab :”Itulah pekerjaanmu yang
buruk yang selama ini engkau kerjakan,
maka itu akanmemasukkanmu ke dalam api
Neraka”,
akau berkata :”Ceritakanlah tentang Syaikh
yang berjalan di jalanku itu”,
dia menjawab : “Wahai ayahku,itulah amal
shaleh yang sedikit hingga tak mampu
menolongmu”,
aku berkata :”Wahai anakku, apa yang kalian
perbuat di gunung itu?”,
dia menjawab : “Kami adalah
anakanakorang muslimin yang di sini hingga
terjadinya kiamat, kami menunggu kalian
hinggadatang pada kami kemudian kami
memberi syafa’at pada kalian”. (HR. Muslim
dalamshahihnya No. 2635).
Berkata Malik : “Maka akupun takut dan aku
tuangkan seluruh minuman keras itu
dankupecahkan seluruh botol-botol
minuman kemudian aku bertaubat pada
Allah, dan inilahcerita tentang taubatku pada
Allah”.Dikutip dari : Hakikat Taubat.SUMBER :
http:/www.alirsyad-alislamy.or.id

Langit dan penjaganya.

Tujuh Langit, Tujuh Malaikat
Penjaga, dan Tujuh Amal Sang
Hamba
Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia
menciptakan langit dan bumi. Di setiap langit ada
satu malaikat yang menjaga pintu.
Dari Ibnu Mubarak dan Khalid bin Ma'dan, mereka
berkata kepada Mu'adz bin Jabal, "Mohon
ceritakan kepada kami sebuah hadits yang telah
Rasulullah ajarkan kepadamu, yang telah dihafal
olehmu dan selalu diingat-ingatnya karena sangat
kerasnya hadits tersebut dan sangat halus serta
dalamnya makna ungkapannya. Hadits manakah
yang engkau anggap sebagai hadits terpenting?"
Mu'adz menjawab, "Baiklah, akan aku ceritakan..."
Tiba-tiba Mu'adz menangis tersedu-sedu. Lama
sekali tangisannya itu, hingga beberapa saat
kemudian baru terdiam. Beliau kemudian berkata,
"Emh, sungguh aku rindu sekali kepada
Rasulullah. Ingin sekali aku bersua kembali
dengan beliau...". Kemudian Mu'adz melanjutkan:
Suatu hari ketika aku menghadap Rasulullah Saw.
yang suci, saat itu beliau tengah menunggangi
untanya. Nabi kemudian menyuruhku untuk turut
naik bersama beliau di belakangnya. Aku pun
menaiki unta tersebut di belakang beliau.
Kemudian aku melihat Rasulullah menengadah ke
langit dan bersabda, "Segala kesyukuran hanyalah
diperuntukkan bagi Allah yang telah menetapkan
kepada setiap ciptaan-Nya apa-apa yang Dia
kehendaki. Wahai Mu'adz....!
Labbaik, wahai penghulu para rasul....!
Akan aku ceritakan kepadamu sebuah kisah, yang
apabila engkau menjaganya baik-baik, maka hal
itu akan memberikan manfaat bagimu. Namun
sebaliknya, apabila engkau mengabaikannya,
maka terputuslah hujjahmu di sisi Allah Azza wa
Jalla....!
Wahai Mu'adz...
Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkati dan
Mahatinggi telah menciptakan tujuh malaikat
sebelum Dia menciptakan petala langit dan bumi.
Pada setiap langit terdapat satu malaikat penjaga
pintunya, dan menjadikan penjaga dari tiap pintu
tersebut satu malaikat yang kadarnya disesuaikan
dengan keagungan dari tiap tingkatan langitnya.
Suatu hari naiklah malaikat Hafadzah dengan
amalan seorang hamba yang amalan tersebut
memancarkan cahaya dan bersinar bagaikan
matahari. Hingga sampailah amalan tersebut ke
langit dunia (as-samaa'I d-dunya) yaitu sampai ke
dalam jiwanya. Malaikat Hafadzah kemudian
memperbanyak amal tersebut dan
mensucikannya.
Namun tatkala sampai pada pintu langit pertama,
tiba-tiba malaikat penjaga pintu tersebut berkata,
"Tamparlah wajah pemilik amal ini dengan
amalannya tersebut!! Aku adalah pemilik ghibah...
Rabb Pemeliharaku memerintahkan kepadaku
untuk mencegah setiap hamba yang telah
berbuat ghibah di antara manusia -membicarakan
hal-hal yang berkaitan dengan orang lain yang
apabila orang itu mengetahuinya, dia tidak suka
mendengarnya- untuk dapat melewati pintu langit
pertama ini....!!"
Kemudian keesokan harinya malaikat Hafadzah
naik ke langit beserta amal shalih seorang hamba
lainnya. Amal tersebut bercahaya yang
cahayanya terus diperbanyak oleh Hafadzah dan
disucikannya, hingga akhirnya dapat menembus
ke langit kedua. Namun malaikat penjaga pintu
langit kedua tiba-tiba berkata, "Berhenti kalian...!
Tamparlah wajah pemilik amal tersebut dengan
amalannya itu! Sesungguhnya dia beramal
namun dibalik amalannya itu dia menginginkan
penampilan duniawi belaka ('aradla d-dunya)
.Rabb Pemeliharaku memerintahkan kepadaku
untuk tidak membiarkan amalan si hamba yang
berbuat itu melewati langit dua ini menuju langit
berikutnya!" Mendengar itu semua, para malaikat
pun melaknati si hamba tersebut hingga petang
harinya.
Malaikat Hafadzah lainnya naik bersama amalan
sang hamba yang nampak indah, yang di
dalamnya terdapat shadaqah, shaum-shaumnya
serta perbuatan baiknya yang melimpah. Malaikat
Hafadzah pun memperbanyak amal tersebut dan
mensucikannya hingga akhirnya dapat
menembus langit pertama dan kedua. Namun
ketika sampai di pintu langit ketiga, tiba-tiba
malaikat penjaga pintu langit tersebut berkata,
"Berhentilah kalian...! Tamparkanlah wajah pemilik
amalan tersebut dengan amalan-amalannya itu!
Aku adalah penjaga al-Kibr (sifat takabur). Rabb
Pemeliharaku memerintahkan kepadaku untuk
tidak membiarkan amalannya melewatiku, karena
selama ini dia selalu bertakabur di hadapan
manusia ketika berkumpul dalam setiap majelis
pertemuan mereka...."
Malaikat Hafadzah lainnya naik ke langit demi
langit dengan membawa amalan seorang hamba
yang tampak berkilauan bagaikan kerlip bintang
gemintang dan planet. Suaranya tampak
bergema dan tasbihnya bergaung disebabkan
oleh ibadah shaum, shalat, haji dan umrah,
hingga tampak menembus tiga langit
pertama dan sampai ke pintu langit keempat.
Namun malaikat penjaga pintu tersebut berkata,
"Berhentilah kalian...! Dan tamparkan dengan
amalan-amalan tersebut ke wajah pemiliknya..!
Aku adalah malaikat penjaga sifat 'ujub (takjub
akan keadaan jiwanya sendiri). Rabb
Pemeliharaku memerintahkan kepadaku agar
ridak membiarkan amalannya melewatiku hingga
menembus langit sesudahku. Dia selalu
memasukkan unsur 'ujub di dalam jiwanya ketika
melakukan suatu perbuatan...!"
Malaikat Hafadzah lainnya naik bersama amalan
seorang hamba yang diiring bagaikan iringan
pengantin wanita menuju suaminya. Hingga
sampailah amalan tersebut menembus langit
kelima dengan amalannya yang baik berupa
jihad, haji dan umrah. Amalan tersebut memiliki
cahaya bagaikan sinar matahari.
Namun sesampainya di pintu langit kelima
tersebut, berkatalah sang malaikat penjaga pintu,
"Saya adalah pemilik sifat hasad (dengki). Dia telah
berbuat dengki kepada manusia ketika mereka
diberi karunia oleh Allah. Dia marah terhadap apa-
apa yang telah Allah ridlai dalam ketetapan-Nya.
Rabb Pemeliharaku memerintahkan aku untuk
tidak membiarkan amal tersebut melewatiku
menunju langit berikutnya...!"
Malaikat Hafadzah lainnya naik dengan amalan
seorang hamba berupa wudlu yang sempurna,
shalat yang banyak, shaum-shaumnya, haji dan
umrah, hingga sampailah ke langit yang keenam.
Namun malaikat penjaga pintu langit keenam
berkata, 'Saya adalah pemilik ar-rahmat (kasih
sayang). Tamparkanlah amalan
si hamba tersebut ke wajah pemilikinya. Dia tidak
memilki sifat rahmaniah sama sekali di hadapan
manusia. Dia malah merasa senang ketika melihat
musibah menimpa hamba lainnya. Rabb
Pemeliharaku memerintahkanku untuk tidak
membiarkan amalannya melewatiku menuju
langit berikutnya...!'
Naiklah malaikat Hafadzah lainnya bersama
amalan seorang hamba berupa nafkah yang
berlimpah, shaum, shalat, jihad dan sifat
wara' (berhati-hati dalam bermal). Amalan
tersebut bergemuruh bagaikan guntur dan
bersinar bagaikan bagaikan kilatan petir. Namun
ketika sampai pada langit yang ketujuh,
berhentilah amalan tersebut di hadapan malaikat
penjaga pintunya. Malaikat itu berkata, 'Saya
adalah pemilik sebutan (adz-dzikru) atau sum'ah
(mencintai kemasyhuran) di antara manusia.
Sesungguhnya pemilik amal ini
berbuat sesuatu karena menginginkan sebutan
kebaikan amal perbuatannya di dalam setiap
pertemuan. Ingin disanjung di antara kawan-
kawannya dan mendapatkan kehormatan di
antara para pembesar. Rabb Pemeliharaku
memerintahkan aku untuk tidak membiarkan
amalannya menembus melewati pintu langit ini
menuju langit sesudahnya. Dan setiap amal yang
tidak diperuntukkan bagi Allah ta'ala secara ikhlas,
maka dia telah berbuat riya', dan Allah Azza wa
Jalla tidak menerima amalan seseorang yang
diiringi dengan riya' tersebut....!'
Dan malaikat Hafadzah lainnya naik beserta
amalan seorang hamba berupa shalat, zakat,
shaum demi shaum, haji, umrah, akhlak yang
berbuahkan hasanah, berdiam diri, berdzikir
kepada Allah Ta'ala, maka seluruh malaikat di
tujuh langit tersebut beriringan menyertainya
hingga terputuslah seluruh hijab dalam menuju
Allah Subhanahu. Mereka berhenti di hadapan ar-
Rabb yang Keagungan-Nya (sifat Jalal-Nya)
bertajalli. Dan para malaikat tersebut menyaksikan
amal sang hamba itu merupakan amal shalih
yang diikhlaskannya hanya bagi Allah Ta'ala.
Namun tanpa disangka Allah berfirman, 'Kalian
adalah malaikat Hafadzah yang menjaga amal-
amal hamba-Ku, dan Aku adalah Sang Pengawas,
yang memiliki kemampuan dalam mengamati
apa-apa yang ada di dalam jiwanya.
Sesungguhnya dengan amalannya itu,
sebenarnya dia tidak menginginkan Aku. Dia
menginginkan selain Aku...! Dia tidak
mengikhlaskan amalannya bagi-Ku. Dan Aku
Maha Mengetahui terhadap apa yang dia inginkan
dari amalannya tersebut. Laknatku bagi dia yang
telah menipu makhluk lainnya dan kalian semua,
namun Aku sama sekali tidak tertipu olehnya. Dan
Aku adalah Yang Maha Mengetahui segala yang
ghaib, Yang memunculkan apa-apa yang
tersimpan di dalam kalbu-kalbu. Tidak ada satu
pun di hadapan-Ku yang tersembunyi, dan tidak
ada yang samar di hadapan-Ku terhadap segala
yang tersamar..... Pengetahuan-Ku terhadap apa-
apa yang telah terjadi sama dengan pengetahuan-
Ku terhadap apa-apa yang belum terjadi.
Pengetahuan-Ku terhadap apa-apa yang telah
berlalu sama dengan pengetahuan-Ku terhadap
yang akan datang. Dan pengetahuan-Ku terhadap
segala sesuatu yang awal sebagaimana
pengetahuan-Ku terhadap segala yang akhir. Aku
lebih mengetahui sesuatu yang rahasia dan
tersembunyi. Bagaimana mungkin hamba-Ku
menipu-Ku dengan ilmunya. Sesungguhnya dia
hanyalah menipu para makhluk yang tidak
memiliki pengetahuan, dan Aku Maha Mengetahui
segala yang ghaib. Baginya laknat-Ku....!!
Mendengar itu semua maka berkatalah para
malaikat penjaga tujuh langit beserta tiga ribu
pengiringnya, 'Wahai Rabb Pemelihara kami,
baginya laknat-Mu dan laknat kami. Dan
berkatalah seluruh petala langit, 'Laknat Allah
baginya dan laknat mereka yang melaknat buat
sang hamba itu..!
Mendengar penuturan Rasulullah Saw.
sedemikian rupa, tiba-tiba menangislah Mu'adz
Rahimahullah, dengan isak tangisnya yang cukup
keras...Lama baru terdiam kemudian dia berkata
dengan lirihnya, "Wahai Rasulullah......Bagaimana
bisa aku selamat dari apa-apa yang telah engkau
ceritakan tadi...??"
Rasulullah bersabda, "Oleh karena itu wahai
Mu'adz.....Ikutilah Nabimu di dalam sebuah
keyakinan...".
Dengan suara yang bergetar Mu'adz berkata,
"Engkau adalah Rasul Allah, dan aku hanyalah
seorang Mu'adz bin Jabal....Bagaimana aku bisa
selamat dan lolos dari itu semua...??"
Nabi yang suci bersabda, "Baiklah wahai Mu'adz,
apabila engkau merasa kurang sempurna dalam
melakukan semua amalanmu itu, maka cegahlah
lidahmu dari ucapan ghibah dan fitnah terhadap
sesama manusia, khususnya terhadap saudara-
saudaramu yang sama-sama memegang
Alquran. Apabila engkau hendak berbuat ghibah
atau memfitnah orang lain, haruslah ingat kepada
pertanggungjawaban jiwamu sendiri,
sebagaimana engkau telah mengetahui bahwa
dalam jiwamu pun penuh dengan aib-aib.
Janganlah engkau mensucikan jiwamu dengan
cara menjelek-jelekkan orang lain. Jangan angkat
derajat jiwamu dengan cara menekan orang lain.
Janganlah tenggelam di dalam memasuki urusan
dunia sehingga hal itu dapat melupakan urusan
akhiratmu. Dan janganlah engkau berbisik-bisik
dengan seseorang, padahal di sebelahmu
terdapat orang lain yang tidak diikutsertakan.
Jangan merasa dirimu agung dan terhormat di
hadapan manusia, karena hal itu akan membuat
habis terputus nilai kebaikan-kebaikanmu di dunia
dan akhirat. Janganlah berbuat keji di dalam
majelis pertemuanmu sehingga akibatnya mereka
akan menjauhimu karena buruknya akhlakmu.
Janganlah engkau ungkit-ungkit kebaikanmu di
hadapan orang lain. Janganlah engkau robek
orang-orang dengan lidahmu yang akibatnya
engkau pun akan dirobek-robek oleh anjing-
anjing Jahannam, sebagaimana firman-Nya
Ta'ala, "Demi yang merobek-robek dengan
merobek yang sebenar-benarnya..." (QS An-
Naaziyat [79]: 2) Di neraka itu, daging akan
dirobek hingga mencapat tulang........
Mendengar penuturan Nabi sedemikian itu,
Mu'adz kembali bertanya dengan suaranya yang
semakin lirih, "Wahai Rasulullah, Siapa
sebenarnya yang akan mampu melakukan itu
semua....??"
"Wahai Mu'adz...! Sebenarnya apa-apa yang telah
aku paparkan tadi dengan segala penjelasannya
serta cara-cara menghindari bahayanya itu
semua akan sangat mudah bagi dia yang
dimudahkan oleh Allah Ta'ala.... Oleh karena itu
cukuplah bagimu mencintai sesama manusia,
sebagaimana engkau mencintai jiwamu sendiri,
dan engkau membenci mereka sebagaimana
jiwamu membencinya. Dengan itu semua
niscaya engkau akan mampu dan selamat dalam
menempuhnya.....!!"
Khalid bin Ma'dan kemudian berkata bahwa
Mu'adz bin Jabal sangat sering membaca hadits
tersebut sebagaimana seringnya beliau membaca
Alquran, dan sering mempelajarinya serta
menjaganya sebagaimana beliau mempelajari
dan menjaga Alquran di dalam majelis
pertemuannya.
Al-Ghazali Rahimahullah kemudian berkata,
"Setelah kalian mendengar hadits yang
sedemikian luhur beritanya, sedemikian besar
bahayanya, atsarnya yang sungguh
menggetarkan, serasa akan terbang bila hati
mendengarnya serta meresahkan akal dan
menyempitkan dada yang kini penuh dengan
huru-hara yang mencekam. Kalian harus
berlindung kepada Rabb-mu, Pemelihara Seru
Sekalian Alam. Berdiam diri di ujung sebuah pintu
taubat, mudah-mudahan kalbumu akan dibuka
oleh Allah dengan lemah lembut, merendahkan
diri dan berdoa, menjerit dan menangis
semalaman. Juga di siang hari bersama orang-
orang yang merendahkan diri, yang menjerit dan
selalu berdoa kepada Allah Ta'ala. Sebab itu
semua adalah sebuah persoalan bersar dalam
hidupmu yang kalian tidak akan selamat darinya
melainkan disebabkan atas pertolongan dan
rahmat Allah Ta'ala semata.
Dan tidak akan bisa selamat dari tenggelamnya di
lautan ini kecuali dengan hadirnya hidayah, taufiq
serta inayah-Nya semata. Bangunlah kalian dari
lengahnya orang-orang yang lengah. Urusan ini
harus benar-benar diperhatikan oleh kalian.
Lawanlah hawa nafsumu dalam tanjakan yang
menakutkan ini. Mudah-mudahan kalian tidak
akan celaka bersama orang-orang yang celaka.
Dan mohonlah pertolongan hanya kepada Allah
Ta'ala, kapan saja dan dalam kadaan
bagaimanapun. Dialah yang Maha Menolong
dengan sebaik-baiknya...
Wa laa haula wa laa quwwata illa billaah...
Sumber : http://www.hudzaifah.org/
Article220.phtml

Setan bertamu

PEMBICARAAN SAAT IBLIS
BERTAMU KEPADA
RASULULLAH SAW
(DARI MUADZ BIN JABAL DARI IBN ABBAS)
Ketika kami sedang bersama Rasulullah
SAW di kediaman seorang sahabat Anshar,
tiba-tiba terdengar panggilan seseorang
dari luar rumah:
"Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk?
Sebab kalian akan membutuhkanku."
Rasulullah bersabda: "Tahukah kalian siapa yang
memanggil?"
Kami menjawab: "Allah dan rasulNya yang lebih
tahu."
Beliau melanjutkan, "Itu Iblis, laknat Allah
bersamanya."
Umar bin Khattab berkata: "Izinkan aku
membunuhnya wahai Rasulullah".
Nabi menahannya: "Sabar wahai Umar,
bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya
kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik
bukakan pintu untuknya, sebab dia telah
diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa
yanghendak ia katakan dan dengarkan dengan
baik."
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka,
ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu
matanya.Di janggutnya terdapat 7 helai rambut
seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti
taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad.
Salam untukmu para hadirin…"
Rasulullah SAW lalu menjawab: "Salam hanya
milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa
keperluanmu?"
Iblis menjawab: "Wahai Muhammad, aku datang
ke sini bukan atas kemauanku, namun karena
terpaksa."
"Siapa yang memaksamu?"
Seorang malaikat dari utusan Allah telah
mendatangiku dan berkata:
"Allah SWT memerintahkanmu untuk
mendatangi Muhammad sambil menundukkan
diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam
menggoda manusia. jawabalah dengan jujur
semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah,
andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah
akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."
"Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu.
Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku
berdusta,aku akan dicaci oleh setiap musuhku.
Tidak ada sesuatu pun yang paling besar
menimpaku daripada cacian musuh."
Orang Yang Dibenci
Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau
kau benar jujur, siapakah manusia yang paling
kau benci?"
Iblis segera menjawab: "Kamu, kamu dan orang
sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku
benci."
"Siapa selanjutnya?"
"Pemuda yang bertakwa yang memberikan
dirinya mengabdi kepada Allah SWT."
"lalu siapa lagi?"
"Orang Aliim dan wara' (Loyal)"
"Lalu siapa lagi?"
"Orang yang selalu bersuci."
"Siapa lagi?"
"Seorang fakir yang sabar dan tak pernah
mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain."
"Apa tanda kesabarannya?"
"Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan
kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari,
Allah akan memberi pahala orang -orang yang
sabar."
" Selanjutnya apa?"
"Orang kaya yang bersyukur."
"Apa tanda kesyukurannya?"
"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan
mengeluarkannya juga dari tempatnya."
"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"
"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah,
apalagi dalam Islam."
"Umar bin Khattab?"
"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti
kabur."
"Usman bin Affan?"
"Aku malu kepada orang yang malaikat pun
malu kepadanya."
"Ali bin Abi Thalib?"
"Aku berharap darinya agar kepalaku selamat,
dan berharap ia melepaskanku dan aku
melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan
itu." (Alibin Abi Thalib selau berdzikir terhadap
Allah SWT)
Amalan Yang Dapat
Menyakiti Iblis
"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang
dari umatku yang hendak shalat?"
"Aku merasa panas dingin dan gemetar."
"Kenapa?"
"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x
kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat."
"Jika seorang umatku berpuasa?"
"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka."
"Jika ia berhaji?"
"Aku seperti orang gila."
"Jika ia membaca al-Quran?"
"Aku merasa meleleh laksana timah diatas api."
"Jika ia bersedekah?"
"Itu sama saja orang tersebut membelah
tubuhku dengan gergaji."
"Mengapa bisa begitu?"
"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan
baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya,
hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi
hijab antara dirinya denganapi neraka dan segala
macam musibah akan terhalau dari dirinya."
"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"
"Suara kuda perang di jalan Allah."
"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"
"Taubat orang yang bertaubat."
"Apa yang dapat membakar hatimu?"
"Istighfar di waktu siang dan malam."
"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"
"Sedekah yang diam – diam."
"Apa yang dapat menusuk matamu?"
"Shalat fajar."
"Apa yang dapat memukul kepalamu?"
"Shalat berjamaah."
"Apa yang paling mengganggumu?"
"Majelis para ulama."
"Bagaimana cara makanmu?"
"Dengan tangan kiri dan jariku."
"Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di
musim panas?"
"Di bawah kuku manusia."
Manusia Yang Menjadi
Teman Iblis
Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai
Iblis?"
"Pemakan riba."
"Siapa sahabatmu?"
"Pezina."
"Siapa teman tidurmu?"
"Pemabuk."
"Siapa tamumu?"
"Pencuri."
"Siapa utusanmu?"
"Tukang sihir."
"Apa yang membuatmu gembira?"
"Bersumpah dengan cerai."
"Siapa kekasihmu?"
"Orang yang meninggalkan shalat jumaat"
"Siapa manusia yang paling
membahagiakanmu?"
"Orang yang meninggalkan shalatnya dengan
sengaja."
Iblis Tidak Berdaya Di
hadapan Orang Yang
Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi
Allah yang telah membahagiakan umatku dan
menyengsarakanmu."
Iblis segera menimpali:
"Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama
aku hidup hingga hari akhir.Bagaimana kau bisa
berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa
masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka
tak bisa melihatku.Demi yang menciptakan diriku
dan memberikanku kesempatan hingga hari
akhir, aku akan menyesatkan mereka semua.
Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa
membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana
dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang
ikhlas."
"Siapa orang yang ikhlas menurutmu?"
"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa
barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia
bukan orang yang ikhlas. "
"Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai
dinar dan dirham, tidak suka pujian dan
sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang
yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. "
"Selama seorang hamba masih menyukai harta
dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan
kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."
Iblis Dibantu oleh 70.000
Anak-Anaknya
"Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku
mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak
memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk
mengganggu ulama. Sebagian untuk
menggangu anak – anak muda, sebagian untuk
menganggu orang -orang tua, sebagian untuk
menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -
anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga
manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah.
tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada
waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu
di mata orang yang sedang mendengarkan
ceramah ulama hingga mereka tertidur dan
pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah
manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu
iabeberkan kepada manusia, maka 99%
pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku
dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu
menghiasinya agar setiap orang
memandanginya."
Syaithan juga berkata, "keluarkan tanganmu",
lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun
menghiasi kukunya.
"Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan
berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari
satu pintu ke pintu yang lainnya untuk
menggoda manusia hingga mereka terhempas
dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas,
namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib
yang telah beribadat kepada Allah selama 70
tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya,
sembuh seketika. Aku terus menggodanya
hingga ia berzina, membunuh dan kufur."
Cara Iblis Menggoda
"Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari
diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa
bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan
nama Allah bahwa aku benar – benar
menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba)
kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan
istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya
sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang
siapa membiasakan dengan kata – kata cerai,
isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia
akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi
semua anak – anak zina dan ia masuk neraka
hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka
mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri
untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih
lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya
hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu,
maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia
shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri
dankananmu', iapun menoleh. pada saat iatu
aku usap dengan tanganku dan kucium
keningnya serta aku katakan 'shalatmu tidak sah'
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang
banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk
bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang
mematuk beras.
jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat
berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga
ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau
meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya
dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah
keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup
hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika
ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap,
syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan
membuatnya menjadi bertambah serakah dan
gila dunia.
Dan iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku
memerintahkan orang miskin agar meninggalkan
shalat.aku katakan padaknya, 'kamu tidak wajib
shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang
berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin
tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau
shalat.'
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil
meninggalkan shalat maka Allah akan
menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan
menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira
denganumatmu padahal aku mengeluarkan
seperenam mereka dari islam?"
10 Hal Permintaan Iblis
kepada Allah SWT
"Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?"
"10 macam"
"Apa saja?"
"Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi
dalam harta dan anak manusia, Allah
mengizinkan."
Allah berfirman,
"Berbagilah dengan manusia dalam harta dan
anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan
kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64)
"Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya.
Aku juga makan dari makanan haram dan yang
bercampur dengan riba, aku juga makan dari
makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut
bersama dengan orang yang berhubungan
dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah,
maka setan ikut bersamanya dan anak yang
dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang
yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan
yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi
sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai
masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai
Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk
sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara,
maka Ia jadikan orang yang membelanjakan
hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku."
Allah berfirman,
"Orang -orang boros adalah saudara – saudara
syaithan. " (QS Al-Isra : 27).
"Wahai Muhammad, aku minta agar Allah
membuatku bisa melihat manusia sementara
mereka tidak bisa melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku
kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah
manusia.
Allah menjawab, "silahkan", dan aku bangga
dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari
kiamat."
Iblis berkata : "Wahai muhammad, aku tak bisa
menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa
membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa
seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi
hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang
menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada
seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya
bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah
ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah
ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang
yang sengsara adalah orang yang telah ditulis
sengsara semenjak dalam kandungan ibunya."
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
"Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang
dirahmati oleh Allah SWT" (QS Hud :118 - 119)
juga membaca,
"Sesungguhnya ketentuan Allah pasti
berlaku" (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
"Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah
ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci
Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi
dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang
telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk
celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si
celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku
sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong."
Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara
kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah
tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb. Sehingga
kita semua dapat mengetahui dan dapat
mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan
godaan Iblis atau Syaithan.
Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat
setidak-setidaknya membuat hidup ini lebih
nyaman dan membuat tempat serta lingkungan
kita lebih aman.
sumber : www.apakabardunia.com/post/religi-
islam/saat-iblis-bertamu-kepada-rasullah-saw

hadits

Man ahyaa sunnatii fakad ahabbanie waman ahabbanie kaana ma,ie fil jannah(barang siapa yang menghidupkan sunnah(hadits)-ku maka ia akan bersama aku dalam syurga